Pengertian, Rumus dan Fungsi Rumus Standar Deviasi
Saat kita sekolah dahulu, pelajaran matematika menjadi pelajaran yang sedikit membosankan karena sulit. Salah satu materi dalam pelajaran matematika yang dahulu kita pelajari adalah tentang standard deviation. Masih ada yang ingat apa itu standar deviasi?
Standard deviation juga
sering disebut dengan simpangan baku. Mirip dengan varians, standard deviation
adalah sebuah ukuran dispersi atau variasi. Dalam pelajaran matematika, standard
deviation merupakan ukuran yang paling sering untuk digunakan datanya.
Penggunaan Data Standard
deviation
Standard deviation merupakan
statistik yang mengukur sebuah penyebaran data dengan rata-rata dan akan dihitung
sebagai akar kuadrat dari varians. Penggunaan standard deviation dalam
perhitungan statistik digunakan pada bidang keuangan.
Dimana perhitungan standard
deviation akan digunakan pada pengembalian tahunan sebuah investasi yang harus
menjelaskan volatilitas historis dari investasi tersebut. Artinya, semakin
besar varians antara harga dan rata-rata akan menunjukkan kisaran harga yang
lebih besar.
Standard deviation menjadi
satuan ukuran yang sama dengan ukuran asalannya.
Sebagai contoh mudah adalah ketika satuan data aslinya adalah cm maka hasil
perhitungan standard deviationnya akan cm juga. Simbol dalam standard deviation
berbeda dengan varians karena dalam varians data yang digunakan adalah hitungan
kuadrat.
Mengenal Rumus Standard
deviation
Standard deviation pertama
kali dikenalkan yaitu pada tahun 1894 oleh Karl Pearson.
Di dalam bahasa inggris, standard deviation disebut dengan alphabet sigma σ dan huruf latin
S. Standard deviation adalah sebuah nilai statistik yang dapat difungsikan untuk menentukan
standard sebaran pada suatu data dalam suatu
sample.
Kemudian standard deviation juga digunakan untuk
menentukan seberapa dekat masing-masing titik pada data dengan rata-rata nilai
sampel. Dan nilai rata-rata inilah yang disebut dengan mean.
Sebelum masuk ke dalam rumus standar deviasi, lebih baik kita belajar mengenai
komponen apa saja yang masuk dalam hitungan rumus standard deviation. Untuk
menghitung sebuah data, kita membutuhkan sample.
Sampel adalah data-data yang telah diambil untuk
diukur. Jadi tidak seluruh data diambil melainkan hana sebagian saja yang
diambil datanya untuk di hitung. Standard deviation adalah standar yang akan
digunakan untuk mengukur jumlah sebaran atau variasi dari sebuah data.
Cara menghitung standard deviation bisa dilakukan
dengan mudah yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:
1.
Kita perlu menghitung nilai rata-rata dari semua
titik data yang telah disediakan.
2.
Nilai rata-rata tersebut sama dengan jumlah dari
semua nilai dari kumpulan data. Lalu dibagi dengan jumlah total titik data yang
ada.
3.
Langkah selanjutnya adalah untuk menghitung
penyimpangan setiap titik data dari rata-rata yang telah ditentukan. Caranya
yaitu dengan mengurangi nilai dari nilai rata-rata.
4.
Deviasi dari tiap titik data nantinya akan
dikuadratkan dan dicari hasil penyimpangan kuadrat rata-rata. Nilai yang
dihasilkan disebut dengan varians.
Dalam rumus standard deviation memang cukup rumit,
namun jika Anda telah mengetahui berapa rata-ratanya maka akan menjadi lebih
mudah. Beberapa keterangan dalam standard deviation yang harus Anda pahami
yaitu:
·
σ² bisa diartikan sebagai varians atau ragam di
dalam populasi
·
S² bisa diartikan sebagai varian atau ragam di
dalam sampel. Sampel adalah bagian dari populasi.
·
Fi bisa diartikan sebagai frekuensi
·
Xi bisa diartikan sebagai titik tengah
·
X bisa diartikan dengan rata-rata atau mean dalam
sampel.
·
μ bisa diartikan sebagai rata-rata populasi
·
n yaitu jumlah keseluruhan data
Cara Menghitung Standard deviation
Setelah mengetahui komponen dalam rumus standard
deviation dan pengertian mengenai standard deviation, kini kita akan belajar
mengenai cara menghitung standard deviation dalam ilmu statistik. Cara menghitungnya adalah dengan
menghitung sebagai akar kuadrat dari varian.
Caranya dengan menentukan variasi antara tiap titik
data relative dengan rata-rata. Jadi jika titik data lebih dari rata-rata maka
ada penyimpangan yang lebih tinggi dalam kumpulan data. Dapat disimpulkan bahwa
semakin besar persebaran data maka semakin tinggi nilai standard deviationnya.
Standard deviation dalam Ilmu Statistik
Di dalam ilmu statistik dan probabilitas, standard
deviation adalah ukuran sebaran statistik yang paling umum digunakan dalam
mengukur bagaimana nilai-nilai data dapat disebarkan. Atau dalam artian sebagai
rata-rata sebuah jarak penyimpangan antara titik data yang diukur dan nilai
data tersebut.
Di dalam sudut pandang ilmu statistik, standar deviasi dikenal sebagai akar kuadrat
varians. Standard deviation merupakan ukuran yang paling banyak dipakai karena standard
deviation memiliki ukuran yang sama dengan satuan ukur data aslinya.
Standard deviation merupakan nilai statistika yang
digunakan dalam menentukan sebuah persebaran data dalam suatu sampel. Sedangkan
sampel sendiri merupakan bagian dari populasi yang ada pada data aslinya.
Jadi untuk menghitung standard deviation, kita
harus mencari tahu terlebih dahulu berapa rata-rata populasi dan berapa sampel
yang akan kita gunakan. Data inilah yang akan membantu kita untuk melihat
tingkat persebaran data pada populasi yang ada pada data awal yang kita miliki.
Contoh Menghitung Standard deviation
Dalam menghitung standard deviation, kita
dihadapkan dengan 3 cara. berikut ini adalah cara-cara menghitung standard
deviation.
1. Menghitung Standard deviation dengan Data Tunggal
Pertama
yang harus dilakukan adalah mencari tahu nilai rata-rata dengan rumus:
X̄
= ΣX : n
Selanjutnya,
carilah standard deviation tunggal menggunakan rumus standard deviation.
2. Menghitung Standard deviation dengan Data Populasi
Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah dengan mencari tahu nilai rata-ratanya.
Selanjutnya adalah mencari standard
deviation populasi.
3. Menghitung Standard deviation dengan Excel
Pertama
buatlah tabel sampel, lalu masukkan rumus formulasi Excel “=STDEV” dan masukkan
data dari Excel untuk mencari data sampel.
Fungsi Standard deviation
Dalam beberapa bidang standard deviation memiliki
fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah manfaat standard deviation pada
beberapa bidang keilmuan yang perlu kita pahami:
1. Ilmu Statistik
Di
dalam ilmu statistik, standar deviasi dapat
digunakan untuk memberikan gambaran tentang persebaran data terhadap rata-rata,
kualitas data sampel yang kita peroleh dan nilai ketidakpastian saat melakukan
pengukuran yang berulang kali.
2. Penelitian
Standard
deviation juga memiliki peranan penting dalam sebuah penelitian. Rumus ini akan
mempermudah seseorang dalam melakukan sebuah penelitian. Fungsi dari rumus standard
deviation adalah membantu untuk mencari rata-rata jarak penyimpangan pada data
yang telah sebelumnya di dapatkan.
Jadi
standard deviation bisa menentukan apakah data yang kita dapatkan ini sesuai
dengan data penelitian yang kita butuhkan. Atau data yang kita peroleh jauh
menyimpang dari data yang kita butuhkan.
3. Investasi
Rumus
standard deviation juga berperan penting dalam dunia investasi. Gunakannya
yaitu untuk menentukan jumlah resiko dan volatilitas dari investasi tertentu.
Investor
bisa menggunakan standard deviation tahunan dalam pengembalian investasi.
Mereka juga bisa menggunakan angka tersebut untuk menentukan apakah investasi
tersebut stabil atau tidak.
Posting Komentar untuk "Pengertian, Rumus dan Fungsi Rumus Standar Deviasi"